Suaq Bakong - MTsN 2 Aceh Selatan melaksanakan apel sebagai alernatif pelaksanaan upacara bendera di aula madrasah pada Senin (11/08/2025). Bertindak sebagai pembina apel Wali Kelas 8.3 Muhammad Alfi Syahri, S.Sos.I dengan tema amanat menghargai jasa pahlawan menjelang HUT RI. Berikut isi dari amanat yang telah disampaikan.
Berbicara tentang jasa pahlawan dalam konteks kemerdakaan negara republik Indonesia, sosok Bung Karno, Bung Hatta, I Guisti Ngurah Rai, Kapitan Pattimura, Sultan Hasanuddin, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan semua pahlawan yang tidak bisa kita sebutkan satu-persatu. Mereka dengan ikhlas membayar saham kemerdekaan dengan darah dan air mata mereka.
Hari kemerdekaan bukan ditandai dengan libur, bukan ditandai dengan gembira (euforia). Sebagai bangsa yang besar, kita harus menyadari bahwasanya kemerdekaan bukanlah hadiah dari para penjajah baik Jepang maupun Belanda, namun pada hakikatnya adalah perjuangan para pejuang kita, parasa syuhada kita, para ulama-ulama kita terdahulu. Mereka yang sudah berbuat baik, kalau tidak ada mereka bersimbah darah, maka sampai hari ini kita masih dijajah. Maka dari itu mari kita do’akan para pejuang kita, parasa syuhada kita, mudah-mudahan Allah tempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah Swt. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Kita sebagai yang
merasa diuntungkan dan menikmati hasil perjuangan para pahlawan, kita
selayaknya bersyukur bahkan wajib hukumnya mensyukuri. Caranya adalah :
· Pertama, mengenang dan menghargai jasa-jasa para
pahlawan. Jangan pernah kita melupakan jasa-jasa para pahlawan berjuang
mati-matian untuk merebut kemerdekaan sehingga negara Indonesia ada dan merdeka.
· Kedua, kita selalu mendo’akan mudah-mudahan amal
kebaikan para pahlawan diterima Allah swt dan mendapatkan balasan
sebaik-baiknya, dosa-dosa mereka diampuni dan ditempatkan di tempat yang mulia
yaitu surga-Nya.
· Ketiga, mengisi kesempatan hidup yang sudah enak, sudah nyaman, sudah aman, dengan aktifitas-aktifitas, kegiatan-kegiatan yang positif dan ada manfaatnya. Jangan hanya disia-siakan untuk hura-hura, berpoya-poya, bahkan sampai berbuat dosa, itu sama halnya tidak menghargai perjuangan para pahlawan yang mati-matian merebut kemerdekaan.
Keempat, ialah dengan cinta. Cinta artinya kosong.
Segala hal yang negatif terhadap yang dicintai itu dianggap kosong. Atas nama
cinta dan buah cinta, baik buruknya bangsa itu tergantung generasi di dalamnya
dengan istilah berusaha menjaga nama baik identitas negara jangan sampai
ternodai.
· Kelima, ialah Peradaban. Peradaban adalah bentuk-bentuk kemajuan. Satu diantara bentuk-bentuk kemajuan itu adalah menjadi orang yang berperadaban. Ciri dari orang berperadaban adalah banyaknya kreasi, ilmu pengetahuan, dan inovasi.
Rasulullah Saw
mencontohkan bahwa beliau selalu mengenang sahabat-sahabatnya yang gugur
sebagai syuhada di perang badar, perang uhud. Bahkan Rasulullah setiap tahun
meziarahi makam syuhada, mendo’akan mereka, karena mereka perjuangannya luar
biasa didalam mempertahankan agama. Mengenang jasa para pahlawan, mengahargai,
mendo’akan, ini sejatinya adalah ajaran agama Islam.
Islam mengajarkan kepada kita bagaimana kita menghargai orang lain bukan minta dihargai, Islam mengajarkn kepada kita bagaimana menghormati bukan minta dihormati. Para pahlawan tidak pernah minta dihormati, tidak minta dihargai, tetapi kita sebaga penikmat kemerdekaan, orang yang diuntungkan, yang merasakan hasilnya, harus pandai menghargai, menghormati, memuliakan, kita harus memuliakan, jangan minta dimuliakan, terlebih orang-orang yang telah banyak berjasa kepada kita. Maka jangan pernah lupakan jasa-jasa mereka, karena sesungguhnya dengan memuliakan orang yang berjasa adalah satu amalan yang luar biasa dan tentu berpahala. Wallahu A'lam.
Oleh. Muhammad Alfi Syahri, S.Sos.I
Berikan Komentar